Friday, July 08, 2011

KEPINGAN HATI YANG MENYATU

Do you wish to know God? Read the BIBLE


Pernah satu kali aku mendapat sebuah sms yang sampai saat ini masih aku ingat: "Ketika engkau memberikan hatimu kepada seseorang, saat itu juga hatimu menjadi bolong....." Aku tersenyum ketika membaca sms itu dan aku aku sejenak melupakan sms itu....tapi beberapa hari lalu ketika sms itu kembali ke memoryku dan membuat aku menulis refleksi singkatku ini. 
Ya bener....ketika kita memberikan cinta kita kepada seseorang, kita siap kehilangan salah satu bagian dari hati kita atau hati kita menjadi bolong! Kalau hati menjadi bolong, apa yang harus kita lakukan, tidak ada jalan lain selain membiarkan hati kita dilengkapi oleh hati dari orang yang kita cintai. Di situlah letak cinta sejati: Pemberian dan penerimaan hati. Aku memberikan hatiku kepadamu dan ketika hatiku menjadi bolong, engkau datang dengan hatimu dan dengan hatimu itu, engkau "menambal" kebolongan hatiku dan di sanalah keindahan hati menyatu. Keindahan yang dikarenakan bukan karena satu bentuk hati tapi karena dua hati yang menyatu dalam keberagaman, di sanalah hati menjadi indah karena dua keping hati menyatu dalam kesatuan membentuk satu hati. 
Dalam Kitab Suci tertulis: Lihat, mereka bukan lagi dua melainkan satu....yes...mereka bukan dua lagi karena hati mereka telah menyatu dalam sakramen pernikahan, mereka telah menjadi satu dalam hati karena mereka telah bersama, hati mereka telah menyatu dalam sakramen dan dalam cinta yang menyelimuti mereka. Mereka memang manyatu dalam hati tapi bukan berarti tidak ada keberagaman. Keberagaman itu indah karena di sana kita bisa saling melengkapi, membantu dan memberi keindahan pada cinta itu. Hati yang telah menyatupun ada perbedaan karena hati dari pemberi dan penerima adalah berbeda dan karena perbedaan itu memberi warna dan keindahan pada hati itu sendiri. Hal lain juga  adalah bahwa hati telah menyatu tapi di dalam persatuan dan penyatuan itu selalu ada celah untuk kesendirian....atau dalam bahasa Kahlil Gibran: "let be there the space in our togetherness"...ya di sinilah kita bicara tetang respect dan privacy. Kadang orang berprinsip: Milikmu adalah milikmu karena kita telah bersama....bener di satu sisi karena butuh transparansi tapi di satu sisi, kita tidak memberi ruang bagi orang lain untuk mengungkapkan diri mereka. Biarkan ada cela untuk mengungkapkan diri, mengekspresikan diri dan memberi kebebasan bagi setiap insan untuk memberi "Warna" dan membuat hati menjadi lebih indah di pandang dan dialami. 
Ya...hati menjadi indah karena dua keping hati telah menyatu dan lebih indah lagi ketika kita memberi ruang bagi pasangan kita untuk mengkreasikan dan mewarnai kepingan hati itu agar tetap menjadi indah dan mampu memberi dan memancarkan keindahan itu kepada orang lain......

Medio July 2011
Arnold. Pattyona.