Friday, April 06, 2012

ALLELUYA KRISTUS BANGKIT!

Bacaan I : Kisah Para Rasul 10:34a, 37-43
Bacaan II: Kolose 3:1-4
Injil         : Yohanes 20:1-9

Banyak orang mempunyai hobi memeliahara burung. Dalam memeliharanya, burung harus dimasukan dalam sangkar karena jika tidak, dia akan terbang. Ketika berada dalam sangkar, dia tidak bebas, dia tidak terbang ke mana-mana atau hanya menunggu kesempatan untuk ‘kabur’. Saya membayangkan jika pintu sangkar di buka, burung tersebut akan dengan bebas terbang, dan menemukan habitatnya. Terbang tanpa dihalangi jeruji-jeruji kandang.
Ketika kita berada dalam perbudakan, ketertindasan, kecemasan dan perhambaan karena dosa, kita merasa tidak bebas. Tidak bebas mengekspresikan diri kita sebagai anak Allah, sebagai umat pilihan. Kita terpenjara dalam dosa. Hari ini, pintu penjara dosa kita telah dibuka oleh Yesus Kristus, sang pemenang yang jaya. Dia membuka pintu penindasan dan perhambaan kita dan membuat kita merdeka, bebas dan bermartabat. Perayaan Paskah bukan hanya perayaan akan kemenangan Kristus, tetapi juga perayaan kemenangan kita, perayaan penebusan kita. Kita tidak hanya merayakan atau mengenang apa yang telah terjadi di masa lalu. Hari ini adalah hari kemenangan kita atas kekuasaan dosa dalam dan melalui Kristus karena Kristus bukan lagi seorang yang jauh atau terpisahkan dari kita melainkan pribadi yang ada dalam kehidupan kita, yang merajai dan membebaskan kita. Melalui pembaptisan kita mengambil bagian dalam kehidupan Kristus. Dia yang hidup dan bangkit dengan jaya kini menjadi milik kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma mengatakan “Tahukah Saudara-saudara bahwa pada waktu kita dibaptis, kita dipersatukan dengan Kristus Yesus? Ini berarti kita dipersatukan dengan kematian-Nya.  Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan turut mati bersama dengan Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, begitu pun kita dapat menjalani suatu hidup yang baru (Rom. 6:3-4)”. Sebagai orang Kristiani, kita membutuhkan perayaan paskah. Ini adalah perayaan yang paling ditunggu dan mempunyai keagungan nilai lebih karena keselamatan kita terbayar lunas. Kita harus bergembira merayakannya karena sering dalam hidup kita setiap hari, kita merasakan bahkan beranggapan bahwa kekuatan setan dan dosa lebih kuat dan kita diberdayakan olehnya. Setiap hari ketika kita menonton berita di TV atau membaca surat kabar yang berisi berita-berita yang membuat kita pesimis dengan kehidupan dan merasa bahwa tidak akan ada jalan keluar. Dan lebih menyedihkan lagi, banyak dari kita merasa hal itu normal dan tidak mau memberantasnya. Tapi dengan kebangkitan Kristus, kita mempunyai harapan dan optimisme: Kekuatan setan dan dosa dapat dilawan dan dapat dikalahkah!karena Yesus telah menunjukan jalan dan memberi kekuatan kepada kita untuk berperang melawannya. Kekuatan kebangkitan yang dibawa oleh Yesus juga diberikan kepada kita saat kita dibaptis seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada umat di Roma “Sebab kita tahu bahwa Kristus sudah dihidupkan dari kematian dan Ia tidak akan mati lagi; kematian sudah tidak lagi berkuasa atas diri-Nya. Kalian harus juga menganggap dirimu mati terhadap dosa, tetapi hidup dalam hubungan yang erat dengan Allah melalui Kristus Yesus (Rom 6:9,11).
Sahabat-sahabatku terkasih, malam paskah dan paskah ada di mata kita. Semua hati dan jiwa kita tertuju pada Tuhan dengan nada syukur dan terima kasih atas penebusan dan kemenangan yang Kristus tunjukan. Kita mendengar gema pujian exultate dan gema Alleluya, dan saya yakin kita semua mengharapkan agar Handle Alleluia bergema dalam gereja mengiringi suka cita kita. Nada empat suara Handle Alleluia membuat hati kita kita merasa damai dan bahagia dan membawa kita pada pujian bersama para penghuni surga memuji kebesaran dan kemuliaan karya tangan Tuhan. Namun sahabat-sahabatku yang terkasih, gema pujian Alleluya di surga terdengar indah, namun di dunia mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Di sinilah letak kontradisnya! Di dunia kita saat ini, Alleluya dikumandangkan dalam nada ketidakharmonisan, bersama perang, kelaparan, keputusasaan, kekerasan dan bencana alam. Alleluia di kumandangkan bersamaan dengan penderitaan sama saudara kita yang dalam beban berat, dalam kesendirian, dalam kecemasan, dalam ketakutan. Bagi mereka, alleluia hanya menjadi sebuah hiburan hati, dan gema paskah menjadi tanpa makna. Kepada sahabat-sahabatku yang berada dalam situasi ini, bersama doaku dan dalam semangat Dia yang telah bangkit, mari kita bangkit! Mari kita hidupkan harapan kita! Mari kita berlangkah lagi dalam iman, harapan dan cinta. Bagi yang sedang dalam masalah rumah tangga, semoga damai dan keindahan kebangkitan menjadi sumber dan kekuatan untuk saling memaafkan. Bagi yang sedang berada dalam ketakutan, kecemasan dan keputusasaan, bangkitlah, tinggalkan ketakutanmu, dan milikilah keberanian seperti Maria Magdalena yang pagi-pagi buta pergi ke kubur Yesus. Milikilah semangat seperti para rasul yang langsung bergegas mencari Yesus yang bangkit setelah mendengar berita dari Maria Magdalena. Bagi teman-teman yang mungkin sedang mengalami keterguncangan imanmu akan Yesus, dalam semangat kebangkitan, Jangan biarkan seorangpun mengambil Yesus darimu, karena Dialah yang memberimu harapan, memberimu makna sesungguhnya dari kehidupan dan imanmu. Sahabat-sahabatku, kita dipanggil untuk menjadi saksi kebangkitan. Kita dipanggil untuk memberikan harapan kepada yang putus asa, dipanggil untuk menguatkan yang lemah, diutus untuk berbagi kasih kepada mereka yang tidak dicintai, ditolak, diabaikan, dan disingkirkan dari masyarakat. Kita yang mengalami keindahan paskah jangan menjadi egois, tetapi membaginya kepada orang lain. Jadilah pembawa dan pewarta gema suka cita paskah kepada orang lain dan mulailah dari diri kita, keluarga dan masyarkat.  Kita telah dibebaskan, inilah panggilan kita: dalam terang paskah membebaskan yang lain.
Sahabat-sahabatku, satu kepastian dalam hidup yang ditakuti oleh semua orang adalah ‘kematian’ karena kita tidak tahu dengan cara, kapan dan dimana kita akan mati. Semuanya hanya tinggal pada misteri dan kehendak Tuhan. Bagi orang yang tidak beriman, kematian adalah akhir dari segalanya. Namun bagi kita orang beriman, yang mengimani Kristus yang bangkit, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan melainkan suatu yang membahagiakan karena kita bertemu dengan Pribadi yang kita rindukan dalam hidup ini. Kita percaya bahwa hidup kita hanyalah diubah bukannya dilenyapkan dan satu kediaman abadi telah disediakan bagi kita. Karena kebangkitan Kristus merupakan jaminan bagi kita. Dia mengalami kegelapan makam selama tiga hari namun Dia telah mengalahkan kegelapan itu dan memberi kita harapan bahwa maut dan kematian tidak mampu mengalahkanNya seperti yg digarisbawahi oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus mengatakan “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? (1 Kor 15:55)". Paulus dengan jelas menggarisbawahi kebangkitan Kristus adalah kemenangan atas kekuatan maut dan hal ini menjadi jaminan bagi kita untuk berharap akan kebangkitan setelah kematian tubuh yang fana ini “Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia (Rom 6:9)”. Dia telah bangkit dan memberi kita kekuatan untuk terus beriman dan berharap akan kehidupan abadi bersama Dia.
Sahabat-sahabatku, Yesus telah menang, Yesus telah bangkit. Ini adalah jaminan bagi kita! Dia telah mengalahkan kegelapan kubur, Dia juga akan mengalahkan kegelapan kehidupan dan masalah kita. Dia telah bangkit dan menang, dan ini adalah jaminan bagi kita akan kemenangan kita. Mari kita kuatkan iman kita. Mari kita belajar beserah diri, pasrah pada kehendakNya. Mari kita saling membagi damai paskah kepada semua orang terutama orang-orang di sekitar kita.  
SELAMAT PASKAH UNTUKMU SEMUA
ALLELUIA KRISTUS TELAH BANGKIT ALLELUYA!

No comments: