Saturday, March 26, 2011

TUHAN, AKU HAUS… ANAKKU, AKU JUGA HAUS

Do you wish to know God? Read the BIBLE


Bacaan suci hari ini di minggu pra paskah ke tiga ini menyentuh dengan sangat mendalam cerita menarik tentang kehidupan yang di gambarkan dengan sangat menarik dalam cerita Yesus dan wanita Samaria di sumur Yakub. Pembicaraan mereka seputar air, tentang perbedaan pemahaman akan “Air Kehidupan” dan bagaimana kehausan kita akan Allah dapat diterpuaskan.
Bacaan dalam injil Yohanes ini berkaitan erat dengan bacaan pertama dalam kisah Keluaran yang menceritakan bagaimana Allah memberikan air kepada umat-Nya. Bacaan ini mengingatkan kita akan pembaptisan kita dan bagaimana kita mengidupi Iman kita sebagai anak-anak Allah sebab Kita dilahirkan dari air dan Roh (Yohanes 3:5).
Mari kita menyelami dan memaknai arti “HAUS”dalam kehidupan kita. Tubuh kita terdiri dari 75% air. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan seseorang terutama setelah aktivitas yang melelahkan, kita membutuhkan air. Pengalaman akan haus membawa kita pada keinginan untuk minum, karena tubuh kita butuh hidrasi. Air memang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dan memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Dengan mendasari diri pada pengalaman kehausan, kita bertanya Apakah kita juga punya rasa haus untuk berada di hadirat Allah? Tidak bias diingkari bahwa semua orang ‘haus’ akan kepenuhan (fullness) dan kesempurnaan dalam hidup mereka dan karena rasa haus akan kepenuhan dan kesempuraan itu, mendorong orang untuk bekerja keras untuk menyediakan dan memberikan segala sesuatu untuk hidup mereka. Kita berjuang untuk menyediakan segala sesuatu untuk keluarga dan kadang kita lupa untuk duduk untuk menimba dari sumber air kehidupan makna dari keberadaan kita di dunia ini, kita lupa akan rencana yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Dalam mencari kesempurnaa, kepenuhan, kepuasan dan kebahagiaan, kadang kita terlalu konsentrasikan goal atau tujuan kita pada materi, kekayaan dan hal-hal yang bersifat sementara. Kita semua berharap memiliki kesehatan yang baik dan juga umur yang panjang, tapi ketika semua keinginan kita tampaknya sia-sia dan sangat sulit, kita kadang seperti umat Israel yang walaupun telah menerima berkat Yahwe yang melimpah masih mengeluh dan melawan Tuhan. Ketika semua kesulitan, sakit dan masalah-masalah datang kita dengan mudah lupa untuk menghitung berkat-berkat yang telah Tuhan berikan.
Semua hal di atas kadang menjadi penghalang bagi kita untuk mengerti tanda, kutang memiliki refleksi yang mendalam akan kehausan hidup spiritual kita. Suka atau tidak suka, kita mengalami kelaparan dalam hidup rohani! Wanita Samaria juga menemukan dirinya pada pencariaan yang tidak pernah berakhir akan makan kedamaian dan berusaha untuk menemukan yang transenden, dan pencariaannya menjadi sempurna ketika dia bertemu dengan Yesus yang adalah sumber air kehidupan. Dia bergembira karena dia telah bertemu dengen Mesias dan karena pertemuan itu, dia segera ingin memiliki kehidupan kekal. Kehausan yang sesungguhnya telah terpuaskan dengan pertemuannya dengan Yesus. Apakah kita juga haus akan Yesus? Ataukah kita telah puas dengan kebahagian yang kita miliki sekarang?
Tidak hanya kita yang haus akan Allah, tapi Tuhan juga “haus” akan kita. Kita juga butuh untuk bergerak melampaui hasrat-hasrat kita dan menghargai usaha dari Allah karena Dia selalu berhasrat dan terus melakukan karya-karya perkasa tanganNya untuk kita. Bunda Theresa dari Kalkuta sering meminta kepada para susternya untuk selalu merenungkan kata-kata Yesus: Aku haus (Yohanes 19:28) dan jika kita pergi ke kapel-kapel dari para suster MC, kita akan menmukan kalimat ini tertulis di sebelah salib Yesus. Dalam penglihatan dari Bunda Theresa, kata-kata Yesus itu tidak hanya karena Dia sesungguhnya haus akan air, tetapi lebih pada hasrat Dia untuk mengungkapkan kemauanNya membawa semua orang ke dalam hatiNya yang tersuci, Dia haus akan kita dan cinta kita. Karena kita diminta untuk mengerti secara mendalam bahwa Yesus sebenarnya haus akan saya, anda dan kita semua. Ketika Yesus bertemu wanita Samaria, Dia telah mengenal pribadi, iman dan harapan-harapan dari wanita itu, dan setelah wanita itu bertemu dengan Dia, dia dengan gembira menjawab dan mengerti undangan Yesus. Yes!! Jesus is thirsty for us. Jangan lewatkan moment indah ini, karena kita begitu sangat dekat di hatiNya. Dia haus pada dirimu karena itu adalah satu-satunya jalan untuk memulai cintaNya pada dirimu. Dia haus pada dirimu karena dia haus untuk mencintaimu karena dirimu sangat berharga di hati dan mataNya. Dia haus akan dirimu dan kita tidak akan pernah menyangkal kerahimanNya, Dia menerima dirimu apa adanya dengan segala keberdosaan kita dan lebih indah lagi ketika Dia mau mengampuni dan memberkati kita. Saat engkau merasa tidak penting di mata dunia, dia akan berbisik kamu sangat berharga di mataKu karena bagi Dia tidak ada sesuatu yang lebih penting di dunia ini selain dirimu. You are precious! Dia haus akan dirimu karena Dia ingin kita mepercayakan seluruh diri kita  padaNya agar dibawa pada kesempurnaan. Let us try our best to live it out!
ENJOY YOUR TIME WITH THE LIVING WATER! 

No comments: