Monday, September 14, 2009

HIDUP MEREKA MEMBUATKU TERGERAK


Kami para SDB (Salesian) yang berkarya di Mongolia, mempunyai satu rumah untuk anak-anak jalanan. Merka datang dari berbagai latar belakang dan hidup mereka. Pada tulisan kali ini saya ingin mengetengahkan sedikit profil mereka.
1. Otgontsitsik
Dia adalah anak perempuan tertua dalam keluarga. Dia mempunyai dua saudara tapi yang tertua meninggal karena minum minuman keras dan jatuh di tengah salju yang dingin (saat itu kurang lebih minus 40 derjat – sangat dingin). Dia meninggal saat usia 25 tahun. Saudaranya yang kedua, saat ini berusia 24 tahun tapi tanpa kerja, tanpa pendidikan, dan selalu mabuk. Sedangkan ibunya hanya seorang tukang sol sepatu di pasar dengan penghasilan tidak menentu,kadang hanya 1.000 Tugrik (kurang lebih Rp. 10.000) tapi dengan 1.000 Tugrik, tidak dapat membeli sesuatu selain untuk ongkos bus, tanpa membeli sekilo beras pun. Untuk memenuhi kekrangan untuk dapat mendapatkan satu bungkus roti,kadang ibunya mengais rejeki lewat sampah,mengumpulkan barang bekas dan menjualnya. Namun pada musim dingin, aktivitas ini jarang dilakukan karena dingin dan juga ibunya mempunyai masalah dengan kakinya,tidak berjalan normal dan mempunyai sakit jantung. Dia (Otgontsitsik) jugamempunyai dua adik laki-laki, dan dua-duanya tinggal di rumah salesian di Savio Children’s Home. Ayahnya bercerai dengan ibunya semenjak dia masih berusia 10 tahun. Setelah perceraian ayah dan ibunya, hidup mereka mulai menjadi sangat sulit dan pertengkaran selalu mewarnai keluarga mereka. Pada usia 12 tahun, dia memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal bersama teman-temannya, tapi dia bukan menyongsong masa depan, tetapi menjauhkan dia dari masa depannya. Akhirnya pada usia 14 tahun, dia bertemu dengan ‘social worker’ dari Savio Centre dan menceritakan seluruh masa lalu dan hidupnya, serta niatnya untk melanjutkan sekolah,mempunyai masa depan yang baik dan pekerjaan yang layak. Akhirnya, pada usia 14 tahun dia masuk Savio Children’s Home dan sekarang setelah 4 hampir 5 tahun tinggal di centre, dia bahagia dan berada di kelas III sekolah teknik Don Bosco program jahit industry. Ketika saya menanyakan rencana hidupnya setelah tamat STM, dia mengatakan bahwa dia ingin kerja dulu lalu kalau ada uang, dia ingin melanjutkan kuliah, tapi bagi dia sangat sulit karena biaya hidup. Apakah anda peduli dengan masa depan dia…..seorang wanita yang sedang menyongsong masa depan namun terbentur berbagai persoalan hidup ekonomi?? Sekarang dia sedang mempersiapkan dirinya untuk pembaptisan pada paskah tahun depan (2010).

No comments: