Wednesday, October 21, 2009

NILAI DARI SAKIT


Sejak hari minggu kemarin (18 oktober) hingga saat saya menulis refleksi ini, saya tergeletak nyaris tak berdaya karena sakit. saya mengalami demam tinggi, kepala pusing, batuk dan pilek. Saya nyaris tak bisa berbuat apa-apa, hanya tidur, bangun dan memandang langit-langit kamarku....rasa sedih kadang menghantui tidurku....namun hari demi hari aku merasa lebih baik seiring bantuan dan doa-doa orang yang selalu tak henti berdoa buat aku. Sakit mengajarkan kepadaku banyak hal:
1. Ketika kita sakit, baru kita menyadari betapa berharganya kesehatan, dan betapa anugerah kesehatan itu indah buat kita. Saat kita sehat kadang kita tidak peduli dengan kesehatan, kita kerja dan kerja tanpa mengindahkan istirahat atau pun memberi kesempatan bagi tubuh unutk mengalami nikmatnya istirahat, dan saat tubuh kita lelah dan letih dan saat itu kita mengalami yang namanya sakit, dan saat itu juga Tuhan mengegur kita untuk menghormati tubuh kita.....menghargai diri kita....dan saat itu kita menyadari bahwa kesehatan itu sangat penting. Saat kita sehat, kita mencari uang ataupun kekayaan, dan pada saat kita sakit, uang membayar sakit kita....bukankah itu menjadi sia-sia?
2. Sakit mengajarkan kita untuk rendah hati. Kita menyadari diri kita bahwa kita terbatas, kita tidak sempurna, kita butuh orang lain, kita butuh bantuan orang lain. Saat kita tidak mampu menggunakan semua kekuatan kita unutk melakukan segala aktivitas, kita butuhkan orang lain, kita butuh bantuan mereka dan dengan demikian beban kita menjadi sedikit ringan. Dan ketika semua orang tidak mampu memberikan kekuatan kepadamu, atau rasanya semua obat yang dikonsumumsi menjadi tak berarti, kita butuh yang transeden, yang ilahi, yang melampaui segala sesuat....KITA BUTUH TUHAN. Dialah yang mampu menyembuhkan, mengangkat segala sakit penyakit dan memberi kita ketenangan dalam sakit. Hal ini mengajarkan kita untuk menjadi rendah hati, bahwa kita tidak mampu melakukan segala sesuatu tanpa kekuatan DIA. Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus mengakatan: "Aku dapat melakukan segala perkara dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku". Kekuatan itu hanya dari Tuhan dan dalam DIa kita memperoleh hidup dan kekuatan. Tanpa Dia hidup kita menjadi tidak bermakna dan tidak mampu bertahan dan melakukan segala sesuatu dan bahkan Yesus sediri berkata: "Di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". Di sinilah meminta kerendahan hati kita unutk mengatakan bahwa kita terbatas dan kita butuh DIA, kita butuh orang lain.
3. Dalam konteks tradisi Yahudi, sakit berkaitan erat dengan DOSA. Bagi mereka, ketika kita sakit, itu karena DOSA yang telah kita buat. Hal ini mengingatkan kita bahwa tubuh dan hidup kita itu suci dan diserahkan dan disucikan bagi Tuhan, maka ketika sakit, hal yang utama adalah melakukan pengakuan dosa. Hal ini penting untuk menyucikan dosa-dosa kita, membuat kita layak bagi Tuhan dan jiwa kita menjadi suci serta tubuh kita menjadi persembahan indah buat Tuhan. Setelah itu, marilah kita menerima ekaristi suci...ekaristi yang memberi kita kuat, dan membuat kita bersatu dengan Tuhan dan kesatuan kita dengan Tuhan menguatkan juga persatuan kita dengan sesama. Ketika semua obat tidak bekerja maksimal, dan hal yang paling manjur adalah pergilah buatlah pengakuan dosa dengan  baik serta menerima ekaristi, maka anda dan saya akan sembuh.....
Mari kita jaga kesehatan tubuh kita....agar kita tidak membeli kesehatan dengan harga mahal. Dan marilah kita menjaga jiwa kita tetap suci agar kita dapat bertatapan wajah dengan Tuhan ketika waktunya tiba. GBU all.

No comments: