Monday, June 22, 2009

Tahun Para Imam

Bapa Suci Benediktus XVI telah menyatakan 19 Juni 2009 - 19 Juni 2010 sebagai “Tahun Para Imam.” Ini adalah saat yang istimewa bagi para imam serta umat sekalian untuk merenungkan dan menghayati bersama keagungan dan martabat Imamat. Tahun ini adalah peringatan hari ulang tahun yang ke-150 kematian Santo Yohanes Maria Vianney, seorang imam yang sederhana dan setia dalam pelayanannya sebagai imam Pengakuan Dosa. Paus Benediktus menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan bahwa Tahun ini adalah khusus untuk mengenang misi dan tugas seorang imam. Sri Paus yang pertama memberi perhatian khusus kepada Santo Yohanes Maria itu adalah Sri Paus Pius X, yang kemudian dinyatakan santo oleh Gereja. Waktu dia masih di Vatikan, dia mempunyai patung besar santo tersebut di atas mejanya. Sri Paus Santo Pius X juga yang kemudian menyatakan secara resmi Yohanes Maria Vianney sebagai orang suci pada tahun 1905. Tapi seorang Sri Paus lagi, Pius XI yang akan menyatakan Santo Yohanes Maria Vianney sebagai Pelindung para Pastor Paroki.Suatu hal menarik adalah Paus Benediktus XVI, yang terkenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, ingin memberi perhatian khusus kepada Santo Yohanes Maria Vianney, seorang imam yang hampir tidak jadi ditahbiskan karena nilai-nilainya yang kurang bagus di seminari! Pada tahun 1815, Vikjen Keuskupan akhirnya mengizinkannya untuk melanjutkan studi setelah bertanya kepada Rektor seminari, “Apakah Frater Vianney itu baik?” Rektornya menjawab, “Dia itu adalah teladan kebaikan dan kesucian!” Kemudian Vikjen berkata, “Biar dia ditahbiskan. Rahmat Tuhanlah yang akan melengkapi semua.” Pada saat Tahbisan Yohanes Vianney di tahun itu, Vikjen yang sama berkata, “Gereja membutuhkan bukan hanya imam-imam yang cerdas, tetapi lebih dari itu, yang suci.” Santo Yohanes Maria Vianney adalah teladan dan model kekudusan, maka semua Sri Paus di dalam sejarah selalu menunjukkannya sebagai teladan sejati bagi para imam. Dan secara khusus, baik Sri Paus Santo Pius X, yang pernah juga menjadi seorang Pastor Paroki, maupun Sri Paus Benediktus XVI, yang tidak pernah bertugas di Paroki sama sekali. Pada tahun 1817, Pastor Yohanes Vianney sebagai imam muda ditugaskan di Ars, sebuah desa kecil dengan umat sebanyak 230 orang. Dengan pengorbanan besar dan doa yang setia dia membawa umatnya jauh dari dosa dan lebih dekat kepada Tuhan! Dia mengutamakan pelayanan Sakramen Pengakuan Dosa dan kekudusannya serta kebijakannya dalam memberi nasehat sebagai Bapak Pengakuan akhirnya diketahui oleh makin banyak orang sehingga dia seringkali harus menghabiskan 18 jam setiap hari dalam pelayanan itu! Ars, desa kecil itu menjadi terkenal di seluruh Perancis dan kemudian di seluruh dunia karena kekudusan Pastornya. Kekudusan sebagai imam itulah yang Paus Benediktus ingin agar dihayati dan diteladani khusus pada Tahun Para Imam ini.Bukan kebetulan bahwa Bapak Suci menentukan tanggal 19 Juni sebagai Pembukaan Tahun Para Imam. Untuk tahun 2009 ini, secara liturgis Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus jatuh pas pada tanggal itu. Santo Yohanes Vianney berkata, “Imamat itu adalah Kasih Hati Kudus Yesus.” Jadi disini kita melihat hubungan yang erat antara Imamat, Hati Yesus yang Mahakudus dan Santo Yohanes Maria Vianney!Tema Tahun Para Imam, sesuai dengan keinginan Bapak Suci ialah: KESETIAAN KRISTUS, KESETIAN PARA IMAM. Dengan demikian, Kasih Kristus yang terus-menerus dan Kesetiaan-Nya pada semua janji-Nya, yang menjadi nyata di dalam Ekaristi, dan disalurkan melalui Imamat, juga menjadi suatu tantangan khusus bagi setiap imam untuk hidup sesuai dengan panggilan yang dia sudah terima. Tahun Para Imam adalah tantangan penuh Kasih untuk meneladani Santo Yohanes Maria Vianney, yang cintanya yang mendalam kepada Yesus itu terungkap dalam semangat dan kesetiaannya dalam panggilan sebagai imam.Sepanjang tahun di Keuskupan kita ini, kami para imam beserta Bapak Uskup, akan merenungkan bersama secara lebih mendalam panggilan yang kami masing-masing telah terima. Kami akan mempelajari kesaksian hidup yang suci Santo Yohanes Maria Vianney dan mencoba untuk mengikuti teladannya, doa, matiraga, kerendahan-hati dan semangat dalam melayani Yesus dan kalian, umat kami. Kami juga mohon doa dari kalian. Doakan kami menjadi kudus. Imam-imam yang kudus berarti umat yang kudus. Umat yang kudus berarti Paroki yang kudus. Umat Allah yang kudus berarti bangsa dan negara yang kudus! Semoga.

No comments: