Sunday, April 26, 2009

PEACE BE WITH YOU


Hari ini, minggu paskah ke tiga, kita disuguhkan dengan ucapan indah yang disampaikan oleh Yesus, kata-kata yang membangkitkan harapan, sabda yang memberi daya: DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU. Kata-kata Yesus ini membangkitkan harapan dan mengusir ketakutan para rasul dan juga kita yang kadang terkungkung dalam ketakutan, keputusasaan, pesimisme, dan keengganan kita untuk berserah dan berpasrah pada kehendak DIA.
Saya teringat pengalamanku dan mungkin hal yang sama dialami oleh banyak orang. Dua minggu yang lalu saya mengikuti misa pembaptisan bayi dan orang dewasa di Darkhan – Mongolia, dan ketika uskup menunangkan air di kepala seorang bayi sambil berkata aku membaptis kamu….., si bayi itu menangis, dan itu wajar. Setelah dibaptis, dia terus menangis dan sanak keluarganya mencoba menggendongnya, namun tetap saja dia menangis. Ketika mamanya mengendong dan mendekap sang bayi di dadanya, dia langsung diam, merasa nyaman, dan tidak menangis lagi. Dia mengalami kedamaian, dia mengalami ketenangan dan dia merasa nyaman berada dalam pelukan dan dekapan sang ibu. Hal yang sama terjadi bagi kita sebagai orang kristiani, dalam berbagai kesulitan dan tantangan hidup, dan kadang kita tidak merasakan adanya kedamaian, kadang kita dibelenggu dengan berbagai persoalan hidup yang membuat kita menjadi rapuh, putus asa dan bahkan ingin berteriak dan lari dari kesulitan-kesulitan hidup, Tuhan menanti kita, Tuhan melihat kita, Dialah sumber damai sejati, Dialah yang mampu memberikan ketenangan sejati. Kita diminta untuk “melemparkan diri”, berserah dan membiarkan diri kita dipeluk dan didekap oleh kemurahan kasihNya. Kadang kita ingin selalu jauh dariNya, namun sadar atau tidak, ketika kita jauh dariNya, kita seperti sang bayi di atas yang terus menerus menangis, berteriak dan tidak pernah merasakan damai sejati. Kita butuh TUHAN, kita butuh DAMAI SEJATI dari DIA.
Banyak orang berkata, “Saya bahagia dengan keadaanku saat ini, dengan adanya materi, istri yang cantik, suami yang ganteng, pacar yang ideal – cantik, ganteng, body bak guitar Spanyol, aku bangga menggandenganya ke tempat umum, - aku memiliki anak-anak yang lucu, dll”, tapi yakinlah bahwa ketika kita menemukan kebahagiaan yang fana di atas: materi, pacar, suami, isteri, dll, kita semakin merasa tidak puas dan semakin tidak puas, kita ingin mencari dan mengejar lebih dan lebih. Maka tidak jarang kadang orang mempunyai WIL (Wanita Indaman Lain) dan PIL (Pria Idaman Lain), kadang orang cemburu karena pacarnya dekat dengan orang lain, banyak yang bunuh diri karena diduain, dan tidak jarang ada yang selalu ingin mecarai harta dan menumpuk harta demi kebahagiaan hidupnya, namun tidak pernah puas. Apakah semuanya adalah KEBAHAGIAAN SEJATI? TIDAK. Kebahagiaan sejati hanya ada dalam Yesus, hanya ketika anda dan saya mampu menyerahkan diri secara total kepada Tuhan, ketika kita merasakan penghiburan, kedamian dan kasih yang mendalam ketika kita bersatu dengan Tuhan dalam doa dan karya kita. kebahagiaan sejati hanya diberikan oleh Yesus seperti yang Dia berikan kepada para rasulNya dalam bacaan injil hari ini.
Dalam perayaan ekaristi, kita berdoa agar Tuhan memberikan damaiNya, dan setelah itu kita memberikan salam damai kepada orang-orang di sekitar kita. Apakah kita sungguh-sungguh memberikan damai itu dari lubuk hati kita terdalam? Atau hanya sekedar berkata “Damai Sertamu”. Kadang kita berpura-pura di hadapan Tuhan dan sesama dalam memberi damai, padahal, di saat yang sama, hati kita tidak mau berdamai, hati kita masih diliputi dengan ketakutan, diliputi dengan kebencian, kedegilan dan juga dendam. Ketika kita berdoa supaya Tuhan memberikan damaiNya, saya percaya Tuhan mengaruniakannya kepada kita secara total, penuh dan cuma-cuma. Tugas kita adalah memberikan damai itu juga secara total, penuh dan ikhlas.
Hari ini Yesus memberikan damaiNya kepada para rasul dan mereka setelah menerima damai itu, memperoleh harapan baru dan menjadi saksi dan pembawa damai. Kita pun mengalami hal yang sama, setelah menerima damai dari Tuhan, kita keluar dari ketakutan kita dan menjadi berani dalam mewartakan Tuhan dalam kata dan tindakan harian kita. Keluarlah dari belenggu-belenggu kefanaan dan kefasikan dan beranilah untuk menjadi pembawa damai sejati dari Allah kepada semua orang, semua ciptaan.
Damai sejati dari Tuhan kita timba dan perolah dari kekuatan ekaristi. Ekaristi adalah puncak dan sumber kedamaian sejati karena di sana kita menyantap ‘sabda’ dan Tubuh Kristus. Dialah yang menguatkan kita untuk menjadi saksi cinta dan memampukan kita menjadi pembawa damaiNya. KELUARLAH DARI KETAKUTANMU DAN BERSERAHLAH KEPADA DIA, KARENA HANYA DALAM DIA KITA MENEMUKAN SUMBER KEDAMAIAN SEJATI.

No comments: