Saturday, April 25, 2009

UANG BUKAN SEGALANYA

Huruf-huruf Cina diciptakan dalam bentuk lambang-lambang sederhana yang mewakili unsur - unsur dasar dari kehidupan dan dunia di sekitar mereka. Huruf Cina untuk uang dilambangkan dengan 3 gambar yaitu satu lambang yang berarti emas dan dua lainnya berupa tombak. Apabila diperhatikan dengan seksama, kedua tombak itu melambangkan misteri uang dan sifat perjuangan yang mengelilinginya, yaitu sebuah peperangan lahir dan batin.
PERANG LAHIRIAH Tombak pertama melambangkan pergumulan lahiriah untuk kelangsungan hidup. Meskipun kandungan bumi ini melimpah, namun kekayaan itu tidak dibagikan secara merata, sehingga kadang-kadang suatu bangsa harus bertempur dengan bangsa lain untuk mendapatkannya dan juga dalam perjuangan sehari-hari pada individu, walaupun konflik yang timbul tidak selalu bersifat langsung dan bersimbah darah, namun tetap saja sering terasa kejam. Dalam dunia modern, hukum perjuangan bagi kelangsungan hidup berwujud pergumulan untuk mendapatkan uang. Uang memainkan peranan utama bila menyangkut kesuksesan seseorang selanjutnya (dalam bisnis, karir, dll).
Intinya, siapa saja yang ingin meraih cita-cita atau menuntut bagian dari kekayaan dunia, harus bersedia berjuang demi mendapatkan uang. Tidak pernah ada jalan mudah untuk mendapatkan uang bila kita tidak punya ide yang berharga dan kegigihan dalam memperjuangkannya.
PERANG BATINIAH Tombak kedua mewakili peperangan yang terjadi dalam batin. Sebelum seseorang mampu menghadapi dan memenangkan peperangan secara lahiriah, ia harus memenangkan lebih dahulu memenangkan pertempuran didalam batinnya sendiri. Kemiskinan lebih merupakan kondisi pikiran daripada kondisi lahiriah. Kebanyakan orang berjuang untuk imbalan yang tidak seberapa karena terbelenggu oleh keyakinan yang tak terucapkan bahwa mereka bukanlah orang yang layak menerima kemewahan dalam hidup. Jadi, yang penting sekali sebenarnya adalah merubah kondisi pikiran dalam batin Anda sendiri : Anda layak mendapatkan materi apapun yang sedang Anda cari sejauh mendapatkannya dengan cara yang jujur dan terhormat.
Tuhan tidak pernah menghambat kita untuk memiliki hadiah-hadiah yang bernilai, namun keyakinan kita untuk menerimanyalah yang justru menghambat kita memilikinya. Ada orang yang tidak lagi menginginkannya karena kecil hati, merasa yakin bahwa mereka takkan mendapat apa yang diinginkannya. Ada juga yang karena keinginannya selalu berubah-ubah. Jika kita tetap berpegang teguh pada upaya-upaya kita untuk mendapatkan keinginan kita yang bernilai itu, keinginan kita itu pasti akan datang untuk kita. Namun perlu diingat bahwa keinginan yang terlalu muluk jarang terjadi.
Uang dan kekayaan dapat diperoleh melalui interaksi dengan sesama. Anda menukarkan jerih payah anda dengan uang. Untuk memperoleh nilai tukar yang sepadan, Anda perlu meyakinkan orang yang berhubungan dengan anda (partner bisnis, majikan, dll) bahwa mereka akan memperoleh manfaat. Untuk itu Anda harus memiliki dorongan batin yang kuat tentang nilai diri Anda sendiri. Hampir setiap orang ingin jadi kaya, namun dalam kenyataan kebanyakan masih terpuruk di tempat secara finansial.
Meraih kemakmuran sebenarnya bukanlah apa yang ingin Anda lakukan untuk mendapatkannya, namun yang lebih penting dan paling utama adalah apa yang Anda relakan untuk ditukarkan dengan hal tersebut. Entah Anda memiliki uang banyak atau sedikit, ingatlah selalu : Uang bukanlah bagian dari siapa diri Anda. Anda tidak membawanya saat dilahirkan juga saat Anda masuk liang kubur. Nikmati saja uang Anda, berapapun jumlahnya. Biarkan uang berfungsi bagi Anda dan buktikan bahwa uang itu dapat menyumbangkan sesuatu bagi kehidupan Anda .
Pandanglah uang sebagaimana adanya, jangan berlebihan. Jangan biarkan uang mengambil seluruh kehidupan Anda, karena uang itu rapuh. Uang merupakan unsur dalam kehidupan yang mengilhami emosi terkuat dari diri setiap individu. Uang berkaitan erat dengan penderitaan dan kebahagiaan. Bila Anda sedang memiliki uang, Anda merasa tidak akan pernah merasa cukup, namun ketika kehilangan uang, Anda akan berharap bisa lebih menghargainya jika kelak berkesempatan memilikinya lagi. Itulah misteri uang :Kita tak perlu memohon, tapi yang kita butuhkan adalah menuntut yang menjadi hak kita.

No comments: